5
Dalam 1 Yohanes 4:8 dikatakan bahwa Allah
adalah kasih. Artinya, kasih merupakan salah satu yang
sangat penting, yang menggambarkan siapa Allah. Karena itu, penting bagi kita
untuk mengenal kasih Allah.
Secara umum kasih Allah dinyatakan melalui pemeliharaan-Nya
atas seluruh alam semesta dan segala makhluk hidup yang diciptakan-Nya. Dia
tidak hanya menciptakan dunia beserta segala isinya, tetapi juga berperan aktif
dalam mengatur dan memelihara seluruh ciptaan-Nya. Dia mengasihi dunia
ciptaan-Nya dan menyediakan kebutuhan makhluk ciptaan-Nya.
Mata sekalian orang
menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau
yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup.
Mazmur 145:15-16
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak
menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun
diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi
burung-burung itu? Matius 6:26
Seluruh makhluk hidup berada dalam pemeliharaan
Allah. Bahkan, makhluk yang kecil pun Allah pelihara.
Mereka tidak kekurangan suatu apapun. Terlebih
lagi kita, manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya, tentu akan
dipelihara-Nya.
Selanjutnya, secara khusus kasih Allah
dinyatakan melalui anugerah keselamatan yang
diberikan-Nya kepada kita, umat pilihan-Nya. Dia mengampuni segala dosa kita,
membebaskan kita dari perbudakan dosa, dan mengaruniakan hidup kekal kepada
kita. Ada harga yang teramat sangat mahal yang harus Dia bayar untuk melakukan
semua itu, yaitu pengorbanan Anak-Nya yang tunggal sebagai ganti kita.
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri,
tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Siapakah yang akan menggugat orang-orang
pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum
mereka?
Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih
lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah
menjadi Pembela bagi kita?
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih
Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiaayaan, atau kelaparan, atau
bahaya, atau pedang? Roma 8:32-35
Itulah pernyataan kasih Allah yang terbesar.
Dia telah menyerahkan Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, yang sangat
dikasihi-Nya, menjadi korban tebusan bagi keselamatan kita. Semua ini membuktikan
betapa besar kasih-Nya pada kita. Bila kita sungguh-sungguh memahami dan
menyadari semua ini, tentu kita tak akan pernah meragukan kasih Allah pada kita
lagi.
Bukan hanya Bapa yang mengasihi kita dengan
kasih yang besar, Yesus Kristus pun mengasihi kita dengan kasih yang
mengagumkan.
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Filipi 2:6-8
Yesus rela melepaskan segala kemuliaan sorgawi
yang dimiliki-Nya, berinkarnasi menjadi manusia, dan mengambil rupa seorang
hamba. Dia rela menyerahkan nyawa-Nya dan mati di atas kayu salib menjadi
korban tebusan bagi keselamatan kita. Semua itu dilakukan-Nya dengan penuh
kasih dan kerelaan, bukan dengan terpaksa.
Bapa
mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
Tidak
seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut
kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya
kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.” Yohanes 10:17-18
Perlu kita pahami pula
bahwa Allah mengasihi kita bukan karena kita telah berbuat baik kepada-Nya.
Sebaliknya, kita justru telah berbuat dosa kepada-Nya. Kita telah hidup dalam
ketidaktaatan dan pemberontakan kepada-Nya. Pada dasarnya kita adalah
orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Kita yang
seharusnya layak menerima hukuman Allah.
Akan
tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah
dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab
jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian
Anak-Nya, lebih-lebih kita yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan
diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah
dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima
pendamaian itu. Roma 5: 8-11
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di
antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti
kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah
orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Tetapi Allah
yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya
kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun
kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu
diselamatkan – dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan
memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan
datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang
melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Efesus 2:3-7
Lebih daripada itu, Allah juga mengadopsi kita menjadi
anak-anak-Nya. Kita, yang adalah pemberontak-pemberontak di hadapan-Nya, justru
diangkat menjadi anak-anak-Nya.
Dalam
kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi
anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya. Efesus 1:5
Lihatlah,
betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut
anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. 1 Yohanes 3:1a
Semua ini jelas membuktikan betapa besarnya
kasih Allah kepada kita. Tidak ada seorang manusia pun di dunia ini yang dapat
memberikan kasih sebesar kasih Allah itu.
Kasih-Nya murni dan tulus. Kasih-Nya tidaklah
didasarkan pada perbuatan baik kita, melainkan hanya didasarkan pada rahmat dan
belas kasihan-Nya saja. Sungguh luar biasa dan mengagumkan kasih Allah itu!
Akhirnya, marilah kita senantiasa berusaha menghayati kasih
Allah itu dalam seluruh aspek kehidupan kita. Biarlah doa rasul Paulus bagi
jemaat di Efesus juga menjadi doa kita.
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama
dengan segala orang kudus dapat memahami,
betapa lebarnya dan panjangnya
dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
dan dapat mengenal kasih itu,
sekalipun ia melampaui segala pengetahuan.
Efesus 3:18-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar