Translate

Kamis, 04 September 2014

(Bab 9 ) HIKMAT YANG BENAR


9
Hikmat yang Benar


Semua hikmat yang nyata dan murni berasal dari Allah. Paulus menyatakan, bahwa ada semacam hikmat yang bukan berasal dari Allah. Itu adalah hikmat dunia. Jangan percaya pada hikmat itu, tetapi arahkanlah iman kita terhadap kuasa Allah.

Sungguhpun demikian, kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.

Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
1 Korintus 2:6-7


Kalau ada seseorang berkata bahwa ia membenci Anda, tetapi Anda menanggapinya dengan berkata, “Aku mengasihi Anda,” maka hal itu merupakan suatu misteri bagi dunia ini. Dunia tidak dapat menyelaminya.

Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.

Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” 1 Korintus 2:8-9

Terpujilah Allah, bahwa Paulus tidak berhenti sesudah ayat 9. Berarti, kita bukan baru akan tahu kelak pada suatu hari di seberang sana, namun sekarang ini. Ya, sekarang ini melalui penyataan Roh Kudus, kita dapat mendapatkan pengertian tentang hal-hal yang berasal dari Allah

Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.

Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.

Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
1 Korintus 2:10-13

Kita mengajarkan hikmat Allah melalui Roh Allah. Tetapi, kita juga perlu terus mengembangkannya. Dengan jalan memggumuli Firman Allah dan berdoa agar lebih peka terhadap Roh Allah.

Siapa di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.

Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Yakobus 3:13,14

Kalau kita mementingkan diri sendiri, atau di dalam kehidupan kita terdapat pertentangan, maka hikmat Allah tidak bekerja dalam kehidupan kita. Dan, setiap kali kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman Allah, berarti kita sedang berdusta terhadap kebenaran-sejati itu.

Sekarang, sudah tiba saatnya bagi kita mendengarkan sisi lain yang dikatakan Alkitab. Kita telah terbiasa menyukai bagian-bagian tertentu dan menjauhi yang lain.

Misalnya, kita menyukai ayat yang berkata,”Aku diberkati dengan semua berkat rohani” tetapi menjauhi, “ Kasihilah satu dengan yang lain, sama sebagaimana Aku…” Kita berdalih, bahwa ayat-ayat yang semacam itu bukan buat kita, dan berpaling untuk mencari ayat-ayat lain yang kedengarannya enak di telinga serta cocok. Kita menyukai, “ Lebih daripada semua yang lain, aku berharap agar kamu menjadi makmur dan dalam keadaan sehat walafiat…” Wah, siip, itu memang buat aku!” Tetapi, untuk ayat yang berkata, “..tetapi, kalau kamu berbuat dosa, akuilah….” Kita berkilah sambil berkata, “ Aduh, tunggu dulu. Aku mau kembali meneliti Mazmur pasal 91 dulu.”

Kalau kita memang umat yang berorientasikan pada Firman, marilah kita menjadi umat yang berorientasikan pada keseluruhan Firman itu. Marilah kita menjadi umat yang lengkap dan utuh, yang berorientasikan pada Firman, bukan hanya umat  yang melulu menekankan pada janji-janji Firman. Kalau kita menjadi umat Allah yang lengkap dan utuh, yang berorientasikan pada Firman, maka janji-janji itu dengan sendirinya akan tergenapi.

Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.

Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Yakobus 3:15-17

Dahulu, saya mempunyai persangkaan yang keliru. Saya berpikir, bahwa setiap orang duniawi hanya berfungsi dan menunjukkan hikmat yang berasal dari bawah, dan hawa nafsu, dan roh jahat. Tetapi, ternyata ada orang-orang duniawi yang walaupun belum diselamatkan tidak berfungsi di bawah hikmat yang berasal dari roh jahat. Saya telah menjumpai beberapa orang orang duniawi yang tidak dilahirkan kembali, yang ternyata memiliki hikmat  yang lebih besar dalam menjalankan usaha mereka. Yang saya maksudkan, lebih berhikmat daripada sebagian orang Kristen sendiri. Paling tidak, mereka menyadari bahwa kalau kita hanya bekerja selama lima jam sehari, maka kita akan menuai pahala sebagai orang yang hanya bekerja selama lima jam sehari. Dan, kalau kita bekerja selama delapan jam atau lebih dalam sehari, maka pahala yang akan kita tuai pun sesuai dengan banyaknya jam yang kita sisihkan untuk bekerja keras.” Yang kamu tabur akan kamu tuai” ini adalah sebuah hukum rohani yang berfungsi dua arah.

Hukum itu akan melawan dan merugikan kita kalau kita tidak menabur, tetapi berpihak dan menguntungkan kita kalau kita menabur benih sebanyak-banyaknya. Hukum rohani itu berlaku bagi orang berdosa maupun orang kudus, orang yang belum dilahirkan kembali maupun orang yang telah dilahirkan kembali.

Kalau kita dipanggil untuk melayani Tuhan sepenuhnya, masuklah bidang pelayanan itu. Jangan memanfaatkan jam kerja kita di kantor untuk memberikan konseling melalui telepon, atau melayani di saat-saat jam kerja. Majikan kita menggaji kita untuk mengerjakan tugas yang diberikannya. Majikan kita memang khusus membayar kita supaya bekerja dengan baik dan tidak mengkorupsi waktu untuk hal-hal lain. Lakukanlah konseling itu sementara beristirahat makan atau sesudah jam kantor, kalau Allah telah memanggil kita untuk bekerja di sebuah perusahaan, maka jadilah karyawan teladan di perusahaan itu, dan berikanlah semua kemuliaan kepada Allah dalam segala hal itu.

Kita harus menjadi teladan bagi dunia sehubungan dengan hikmat Allah. Dunia harus bisa menyaksikan dengan jelas, bahwa di dalam kita ada hikmat Allah.

Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. 1Korintus:30

1 Korintus 1:30 memberitahukan bahwa Yesus dijadikan hikmat bagi kita. Bila kita telah dilahirkan kembali, kita memiliki kemampuan yang dimiliki oleh akal-pikiran Kristus. Artinya, kita mendapatkan hikmat Allah. Itu sama seperti kemampuan yang didapatkan oleh seorang bayi yang baru dilahirkan. Bayi akan bertumbuh secara fisik dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang diberikan kepadanya pada waktu masih bayi.

Kita pun perlu mengembangkan roh kita dengan cara yang sama. Kita memiliki sifat-sifat dasar Allah dan akal pikiran Kristus. Yesus telah dijadikan hikmat bagi kita. Namun demikian, kita masih harus tetap belajar dan berlatih. Kita harus menyantap makanan rohani. Sarapan orang Kristen bukan makanan yang tak bergizi. Sarapan sang juara adalah Firman Tuhan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar