9
Hikmat
yang Benar
Semua hikmat yang nyata
dan murni berasal dari Allah. Paulus menyatakan, bahwa ada semacam hikmat yang
bukan berasal dari Allah. Itu adalah hikmat dunia. Jangan percaya pada hikmat
itu, tetapi arahkanlah iman kita terhadap kuasa Allah.
Sungguhpun
demikian, kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu
hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia
ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.
Tetapi
yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang
sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
1 Korintus 2:6-7
Kalau ada seseorang
berkata bahwa ia membenci Anda, tetapi Anda menanggapinya dengan berkata, “Aku
mengasihi Anda,” maka hal itu merupakan suatu misteri bagi dunia ini. Dunia
tidak dapat menyelaminya.
Tidak
ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka
mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
Tetapi
seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak
pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati
manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
1 Korintus 2:8-9
Terpujilah Allah, bahwa
Paulus tidak berhenti sesudah ayat 9. Berarti, kita bukan baru akan tahu kelak
pada suatu hari di seberang sana, namun sekarang ini. Ya, sekarang ini melalui
penyataan Roh Kudus, kita dapat mendapatkan pengertian tentang hal-hal yang berasal
dari Allah
Karena
kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala
sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Siapa
gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia
selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada
orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.
Kita
tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu,
apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
Dan
karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami
berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan
diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
1 Korintus 2:10-13
Kita mengajarkan hikmat
Allah melalui Roh Allah. Tetapi, kita juga perlu terus mengembangkannya. Dengan
jalan memggumuli Firman Allah dan berdoa agar lebih peka terhadap Roh Allah.
Siapa
di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik
menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
Jika
kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah
kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
Yakobus 3:13,14
Kalau kita mementingkan
diri sendiri, atau di dalam kehidupan kita terdapat pertentangan, maka hikmat
Allah tidak bekerja dalam kehidupan kita. Dan, setiap kali kita melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan Firman Allah, berarti kita sedang berdusta
terhadap kebenaran-sejati itu.
Sekarang, sudah tiba
saatnya bagi kita mendengarkan sisi lain yang dikatakan Alkitab. Kita telah
terbiasa menyukai bagian-bagian tertentu dan menjauhi yang lain.
Misalnya, kita menyukai
ayat yang berkata,”Aku diberkati dengan semua berkat rohani” tetapi menjauhi, “
Kasihilah satu dengan yang lain, sama sebagaimana Aku…” Kita berdalih, bahwa
ayat-ayat yang semacam itu bukan buat kita, dan berpaling untuk mencari
ayat-ayat lain yang kedengarannya enak di telinga serta cocok. Kita menyukai, “
Lebih daripada semua yang lain, aku berharap agar kamu menjadi makmur dan dalam
keadaan sehat walafiat…” Wah, siip, itu memang buat aku!” Tetapi, untuk ayat
yang berkata, “..tetapi, kalau kamu berbuat dosa, akuilah….” Kita berkilah
sambil berkata, “ Aduh, tunggu dulu. Aku mau kembali meneliti Mazmur pasal 91
dulu.”
Kalau kita memang umat
yang berorientasikan pada Firman, marilah kita menjadi umat yang
berorientasikan pada keseluruhan Firman itu. Marilah kita menjadi umat yang
lengkap dan utuh, yang berorientasikan pada Firman, bukan hanya umat yang melulu menekankan pada janji-janji
Firman. Kalau kita menjadi umat Allah yang lengkap dan utuh, yang berorientasikan
pada Firman, maka janji-janji itu dengan sendirinya akan tergenapi.
Itu
bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia,
dari setan-setan.
Sebab
dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan
segala macam perbuatan jahat.
Tetapi
hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah,
penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak
munafik.
Yakobus 3:15-17
Dahulu, saya mempunyai
persangkaan yang keliru. Saya berpikir, bahwa setiap orang duniawi hanya
berfungsi dan menunjukkan hikmat yang berasal dari bawah, dan hawa nafsu, dan
roh jahat. Tetapi, ternyata ada orang-orang duniawi yang walaupun belum
diselamatkan tidak berfungsi di bawah hikmat yang berasal dari roh jahat. Saya
telah menjumpai beberapa orang orang duniawi yang tidak dilahirkan kembali,
yang ternyata memiliki hikmat yang lebih
besar dalam menjalankan usaha mereka. Yang saya maksudkan, lebih berhikmat
daripada sebagian orang Kristen sendiri. Paling tidak, mereka menyadari bahwa
kalau kita hanya bekerja selama lima jam sehari, maka kita akan menuai pahala
sebagai orang yang hanya bekerja selama lima jam sehari. Dan, kalau kita
bekerja selama delapan jam atau lebih dalam sehari, maka pahala yang akan kita
tuai pun sesuai dengan banyaknya jam yang kita sisihkan untuk bekerja keras.” Yang kamu tabur akan kamu tuai” ini
adalah sebuah hukum rohani yang berfungsi dua arah.
Hukum itu akan melawan
dan merugikan kita kalau kita tidak menabur, tetapi berpihak dan menguntungkan
kita kalau kita menabur benih sebanyak-banyaknya. Hukum rohani itu berlaku bagi
orang berdosa maupun orang kudus, orang yang belum dilahirkan kembali maupun
orang yang telah dilahirkan kembali.
Kalau kita dipanggil
untuk melayani Tuhan sepenuhnya, masuklah bidang pelayanan itu. Jangan
memanfaatkan jam kerja kita di kantor untuk memberikan konseling melalui
telepon, atau melayani di saat-saat jam kerja. Majikan kita menggaji kita untuk
mengerjakan tugas yang diberikannya. Majikan kita memang khusus membayar kita
supaya bekerja dengan baik dan tidak mengkorupsi waktu untuk hal-hal lain.
Lakukanlah konseling itu sementara beristirahat makan atau sesudah jam kantor,
kalau Allah telah memanggil kita untuk bekerja di sebuah perusahaan, maka
jadilah karyawan teladan di perusahaan itu, dan berikanlah semua kemuliaan
kepada Allah dalam segala hal itu.
Kita harus menjadi
teladan bagi dunia sehubungan dengan hikmat Allah. Dunia harus bisa menyaksikan
dengan jelas, bahwa di dalam kita ada hikmat Allah.
Tetapi
oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat
bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. 1Korintus:30
1 Korintus 1:30
memberitahukan bahwa Yesus dijadikan hikmat bagi kita. Bila kita telah
dilahirkan kembali, kita memiliki kemampuan yang dimiliki oleh akal-pikiran
Kristus. Artinya, kita mendapatkan hikmat Allah. Itu sama seperti kemampuan
yang didapatkan oleh seorang bayi yang baru dilahirkan. Bayi akan bertumbuh
secara fisik dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang diberikan kepadanya
pada waktu masih bayi.
Kita pun perlu
mengembangkan roh kita dengan cara yang sama. Kita memiliki sifat-sifat dasar
Allah dan akal pikiran Kristus. Yesus telah dijadikan hikmat bagi kita. Namun
demikian, kita masih harus tetap belajar dan berlatih. Kita harus menyantap
makanan rohani. Sarapan orang Kristen bukan makanan yang tak bergizi. Sarapan
sang juara adalah Firman Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar