Translate

Sabtu, 30 Agustus 2014

(Bab 7 ) MENGENAL KEADILAN ALLAH

7

Mengenal Keadilan Allah


Di tengah-tengah dunia yang berdosa ini berbagai bentuk ketidakadilan seringkali terjadi. Dalam beberapa kesempatan mungkin kita pernah merasa diperlakukan secara tidak adil, entah oleh pemimpin, orang tua, sahabat, atau oleh orang-orang lain di sekitar kita. Saat itu mungkin kita merasa marah, kecewa, dan berharap keadilan dinyatakan.

Dalam beberapa kasus tertentu mungkin kita malah menuduh Allah telah berlaku tidak adil kepada kita. Kita mungkin merasa telah hidup seturut kehendak Allah tetapi berbagai hal buruk justru menimpa kita. Kita pun merasa kecewa dan marah kepada Allah. Kita mulai meragukan dan mempertanyakan keadilan Allah. Benarkah Allah itu adil?
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah itu adil. Ayat-ayat berikut ini menunjukkan kebenaran tersebut:
TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Mazmur 145:17


Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Yohanes 17:25

Allah itu adil. Dia akan menyatakan keadilan-Nya pada kehidupan sekarang maupun pada kehidupan yang akan datang. Kebenaran ini seharusnya menjadi penghiburan bagi kita di tengah-tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan.

Akan tetapi, apakah yang dimaksud dengan “adil”? Adil berarti bertindak dengan benar sesuai dengan standar kebenaran atau ketetapan hukum yang berlaku. Allah itu adil. Artinya, Allah akan selalu berlaku benar sesuai dengan prinsip kebenaran-Nya.
Dia tidak akan pernah melanggar ketetapan-ketetapan hukum yang telah dibuat-Nya.
Keadilan Allah itu dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain:

Pertama, keadilan Allah dinyatakan dengan mencintai kebenaran dan membenci kefasikan. Dia mengasihi orang-orang yang hidup dalam kebenaran dan membenci orang-orang yang hidup dalam kefasikan.
Dalam Mazmur 11:4-7 dikatakan:
TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka. Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Kedua, keadilan Allah dinyatakan dengan menjatuhkan hukuman atas setiap pelanggaran dan dosa. Dia tidak akan membiarkan pelanggaran dan dosa berlalu begitu saja dari hadapan-Nya. Dia akan mengganjarnya dengan hukuman.
Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: “Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!  Wahyu 16:5-6

Ketiga, keadilan Allah dinyatakan dengan memberikan penghargaan atas setiap perbuatan baik yang kita kerjakan. Setiap perbuatan baik yang kita kerjakan tidak akan sia-sia. Allah memperhatikan setiap perbuatan baik, bahkan tindakan kecil, yang kita lakukan karena mengasihi Dia.
Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. Ibrani 6:10

Demikianlah, keadilan Allah nyata dalam setiap tindakan-Nya. Dia mencintai kebenaran, tetapi membenci kejahatan. Dia mengganjar setiap dosa dengan hukuman, tetapi menghargai setiap kebajikan dengan pahala.

Dia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran yang telah Dia tetapkan. Tidak ada kecurangan sama sekali dalam diri-Nya.

Sampai di sini mungkin ada yang bertanya:
Bila keadilan Allah sedemikian ketat, bahwa Dia tidak akan membiarkan dosa apapun berlalu tanpa hukuman, bagaimana kita dapat diselamatkan? Bukankah kita semua telah jatuh dan berbuat dosa?

Hanya ada satu jawaban untuk persoalan tersebut, yaitu salib Kristus Tanpa salib Kristus tidak ada seorang manusia pun yang akan diselamatkan. Semua manusia telah berbuat dosa (Rom 3:23) dan berdasarkan keadilan Allah mereka semua harus binasa. Akan tetapi, salib Kristus membuat segalanya berbeda. Allah telah mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk mati di atas kayu salib menanggung segala dosa kita, umat-Nya yang percaya kepada-Nya. Semua itu dilakukan-Nya karena kasih-Nya yang sedemikian besar kepada kita, supaya kita yang percaya kepada Kristus tidak binasa, melainkan beroleh pengampunan dosa dan hidup kekal.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

Kasih Allah rindu mengampuni dosa-dosa umat-Nya dan mengaruniakan hidup kekal kepada mereka, sedangkan keadilan-Nya menuntut pelaksanaan hukuman atas segala pelanggaran dan dosa. Salib Kristus menggenapi keduanya: Hukuman dosa dilaksanakan dan ditanggungkan pada Kristus yang menerimanya dengan sukarela, sehingga pengampunan dosa dan hidup kekal dapat dianugerahkan kepada orang percaya. Dengan demikian kasih dan keadilan Allah dapat dinyatakan secara bersamaan.
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Roma 3:25-26

Dalam segala hal yang dikerjakan-Nya Allah selalu bertindak secara adil. Karena itu, apapun yang anda alami dan bagaimanapun keadaan anda saat ini, tetaplah percaya bahwa Allah itu adil.
Akhirnya, marilah kita memuji Allah atas kebenaran dan keadilan-Nya. Biarlah kebenaran ini menjadi penghiburan bagi kita di tengah-tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar