7
Di tengah-tengah dunia yang berdosa ini
berbagai bentuk ketidakadilan seringkali terjadi. Dalam beberapa kesempatan
mungkin kita pernah merasa diperlakukan secara tidak adil, entah oleh pemimpin,
orang tua, sahabat, atau oleh orang-orang lain di sekitar kita. Saat itu
mungkin kita merasa marah, kecewa, dan berharap keadilan dinyatakan.
Dalam beberapa kasus tertentu mungkin kita
malah menuduh Allah telah berlaku tidak adil kepada kita. Kita mungkin merasa
telah hidup seturut kehendak Allah tetapi berbagai hal buruk justru menimpa kita. Kita pun merasa
kecewa dan marah kepada Allah. Kita mulai meragukan dan mempertanyakan keadilan Allah. Benarkah Allah itu adil?
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah
itu adil. Ayat-ayat berikut ini menunjukkan kebenaran tersebut:
TUHAN
itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala
perbuatan-Nya. Mazmur 145:17
Ya
Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau,
dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Yohanes 17:25
Allah itu adil. Dia akan menyatakan
keadilan-Nya pada kehidupan sekarang maupun pada kehidupan yang akan datang.
Kebenaran ini seharusnya menjadi penghiburan bagi kita di tengah-tengah dunia
yang penuh dengan ketidakadilan.
Akan tetapi, apakah yang dimaksud dengan
“adil”? Adil berarti bertindak dengan benar sesuai dengan standar kebenaran
atau ketetapan hukum yang berlaku. Allah itu adil. Artinya, Allah akan selalu
berlaku benar sesuai dengan prinsip kebenaran-Nya.
Dia tidak akan pernah melanggar
ketetapan-ketetapan hukum yang telah dibuat-Nya.
Keadilan Allah itu dinyatakan dengan berbagai
cara, antara lain:
Pertama, keadilan Allah dinyatakan dengan mencintai
kebenaran dan membenci kefasikan. Dia mengasihi orang-orang yang hidup dalam
kebenaran dan membenci orang-orang yang hidup dalam kefasikan.
Dalam Mazmur 11:4-7 dikatakan:
TUHAN
ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya
mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. TUHAN menguji orang
benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Ia
menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang
menghanguskan, itulah isi piala mereka. Sebab TUHAN adalah adil dan Ia
mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.
Kedua, keadilan Allah dinyatakan dengan menjatuhkan
hukuman atas setiap pelanggaran dan dosa. Dia tidak akan membiarkan pelanggaran
dan dosa berlalu begitu saja dari hadapan-Nya. Dia akan mengganjarnya dengan
hukuman.
Dan
aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: “Adil Engkau, Engkau
yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman
ini. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi,
Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka! Wahyu
16:5-6
Ketiga, keadilan Allah dinyatakan dengan memberikan
penghargaan atas setiap perbuatan baik yang kita kerjakan. Setiap perbuatan
baik yang kita kerjakan tidak akan sia-sia. Allah memperhatikan setiap
perbuatan baik, bahkan tindakan kecil, yang kita lakukan karena mengasihi Dia.
Sebab
Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu
tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang
masih kamu lakukan sampai sekarang. Ibrani 6:10
Demikianlah, keadilan Allah nyata dalam setiap tindakan-Nya. Dia
mencintai kebenaran, tetapi membenci kejahatan. Dia mengganjar setiap dosa
dengan hukuman, tetapi menghargai setiap kebajikan dengan pahala.
Dia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip
kebenaran yang telah Dia tetapkan. Tidak ada kecurangan sama sekali dalam
diri-Nya.
Sampai di sini mungkin ada yang bertanya:
Bila keadilan Allah sedemikian ketat, bahwa
Dia tidak akan membiarkan dosa apapun berlalu tanpa hukuman, bagaimana kita
dapat diselamatkan? Bukankah kita semua telah jatuh dan berbuat dosa?
Hanya ada satu jawaban untuk persoalan
tersebut, yaitu salib Kristus Tanpa salib Kristus tidak
ada seorang manusia pun yang akan diselamatkan. Semua manusia telah berbuat
dosa (Rom 3:23) dan berdasarkan keadilan Allah mereka semua harus binasa. Akan
tetapi, salib Kristus membuat segalanya berbeda. Allah telah mengaruniakan
Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk mati di atas kayu salib menanggung
segala dosa kita, umat-Nya yang percaya kepada-Nya. Semua itu dilakukan-Nya
karena kasih-Nya yang sedemikian besar kepada kita, supaya kita yang percaya
kepada Kristus tidak binasa, melainkan beroleh pengampunan dosa dan hidup
kekal.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16
Kasih Allah rindu mengampuni
dosa-dosa umat-Nya dan mengaruniakan hidup kekal kepada mereka, sedangkan keadilan-Nya
menuntut pelaksanaan hukuman atas segala pelanggaran dan dosa. Salib Kristus
menggenapi keduanya: Hukuman dosa dilaksanakan dan ditanggungkan pada Kristus
yang menerimanya dengan sukarela, sehingga pengampunan dosa dan hidup kekal
dapat dianugerahkan kepada orang percaya. Dengan demikian kasih dan keadilan
Allah dapat dinyatakan secara bersamaan.
Kristus
Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam
darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah
membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata,
bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. Roma 3:25-26
Dalam segala hal yang dikerjakan-Nya Allah selalu bertindak
secara adil. Karena itu, apapun yang anda alami dan bagaimanapun keadaan anda
saat ini, tetaplah percaya bahwa Allah itu adil.
Akhirnya, marilah kita
memuji Allah atas kebenaran dan keadilan-Nya. Biarlah kebenaran ini menjadi
penghiburan bagi kita di tengah-tengah dunia yang penuh dengan ketidakadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar