3
Allah
Setia Dalam Memberi
Kita
Kehidupan Di Surga
Kalau kita telah
dilahirkan kembali, kita akan memiliki kehidupan di Surga. Itu menjadi milik kita.
Bila kelak kita berdiri di hadapan Allah,
Dia akan
memberitahu kita tentang berkat dan pahala yang akan kita terima. Atau, Dia
juga bisa saja memberitahukan bahwa kita tidak akan mendapatkan satupun berkat
dan pahala itu.
Kita telah
berpindah dari kematian ke dalam kehidupan. Kita tidak lagi di bawah hukuman,
karena di dalam diri kita ada kehidupan dan terang Yesus. Kita tidak akan
pernah harus menghadapi kematian rohani. Dahulu kita memang mati, tetapi
sekarang kita hidup di dalam Yesus Kristus.
Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya
kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup
dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau
akan hal ini?
Yohanes 11:25-26
Bila kehidupan
kita di bumi ini telah berakhir, kita sekadar menanggalkan tubuh jasmani ini
yang bagaikan pakaian semasa hidup di muka bumi ini. Kemudian, roh kita akan
naik ke Surga dan hidup bersama dengan Yesus. Roh itu adalah bagian yang
penting. Itulah bagian yang akan hidup untuk selamanya.
Setiap orang
akan hidup kekal untuk selamanya, entah dilahirkan kembali atau tidak. Yang
perlu ditanyakan kepada kita adalah: Dalam kekekalan itu, dimanakah kita akan
hidup? Kalau kita tidak dilahirkan kembali, kita akan dihakimi dan dihukum.
Kita tidak akan hidup kekal bersama dengan Allah.
Orang-orang yang
telah dilahirkan kembali hanya akan dihakimi sehubungan dengan panggilan Allah
atas diri mereka. Sudahkah mereka melaksanakan tuntutan panggilan-Nya dan hidup
sesuai dengan panggilan itu. Pahala yang akan kita terima akan sesuai dengan
ketaatan kita dalam melaksanakan semua yang telah diperintahkan Allah dalam
panggilan-Nya.
Sembilan
puluh persen orang menyalahkan orang-orang lain sebagai dalih yang
menyebabkannya menjadi tidak taat dan mengabaikan panggilan Tuhan. Bila Kelak
kita berdiri di hadapan Tuhan pada hari penghakiman itu. Dia akan menanyakan
apa yang telah kita kerjakan. Dia tidak akan bertanya, apa yang dikerjakan oleh
sahabat karib kita!
Kita
tidak dapat memberitahu Dia bahwa tetangga di sebelah rumah kita yang menamakan
dirinya orang Kristen itulah yang bengkok hatinya dan yang menyebabkan kita
menjadi tidak taat dan mengabaikan perintah-Nya.
Lebih baik berlindung pada TUHAN
daripada percaya kepada manusia.
Lebih baik berlindung pada TUHAN daripada percaya kepada para bangsawan.
Mazmur 118:8,9
Jangan
bersandar-percaya kepada manusia, tetapi kepada Kristus Yesus.
Jangan
bersandar-percaya kepada satu orangpun kecuali hanya kepada Tuhan Yesus Kristus
saja. Sesudah kita bersandar-percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, berarti kita
berada pada jalur yang benar. Tentu, kita dapat mempercayai para hamba Allah
untuk menuntun kita secara rohani. Tetapi, yang dimaksudkan disini adalah
orang-orang beriman yang hanya menginginkan untuk memenangkan jiwa-jiwa yang
terhilang bagi Yesus Kristus.
Orang
berkata bahwa keyakinan mereka hanyalah kepada Tuhan, tetapi pada waktu
kehilangan pekerjaan, ternyata mereka mengalami gangguan mental yang parah.
Anak-anak Allah yang hidup itu jatuh martabatnya menjadi peminta sedekah.
Jikalau
Allah terpaksa harus mendatangkan seekor burung merpati untuk memberi makan
kita, Dia akan melakukan hal itu. Bila kita benar-benar bersandar-percaya
kepada-Nya, bagaimana pun besarnya gelombang dan badai yang melanda, kita akan
tetap selamat. Setiap waktu, setiap saat dan dalam keadaan bagaimana pun kita,
Dia siap menolong kita.
Karena itu rendahkanlah dirimu di
bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 1
Petrus 5:6,7
Allah
lebih mengetahui masa depan kita daripada yang telah kita ketahui tentang masa
lampau kita yang telah berlalu. Allah tahu apa yang berada di dalam hati kita.
Bila kekhawatiran itu kita tinggalkan di kaki Tuhan, berarti kita mempersilakan
Dia untuk mengurusnya. Sebagai manusia, tidak mungkin kita dapat mengatasi
berbagai persoalan kehidupan ini, kita butuh pertolongan-Nya, kalau tidak ingin
stress. Itulah sebabnya kita harus memandang kepada Yesus untuk mendapatkan
kekuatan, sukacita, damai sejahtera, dan kesabaran yang akan kita perlukan
untuk mengatasi semua permasalahan itu. Dapatkanlah itu dari Yesus Kristus.
Sebab kami mau, saudara-saudara,
supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang
ditanggungkan atas kami adalah begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga
akan hidup kami.
Bahkan kami merasa, seolah-olah
kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan
menaruh kepercayaan kepada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang
membangkitkan orang-orang mati. 2 Korintus 1:8,9
Jangan
digoyahkan oleh keadaan yang menghadang kita, yang mencoba untuk mengalahkan
kita. Itulah sumber kebanyakan kekecewaan yang terjadi. Dalam Kisah Para Rasul
16, Paulus dan Silas dihajar habis-habisan dan dijebloskan ke dalam penjara
karena berani memberitakan Injil. Tetapi, mereka justru mulai memuji-besarkan
Allah.
Jangan hanya
memikirkan tentang permasalahan yang kita hadapi. Alihkanlah pikiran,
pandangan, dan perhatian kita dari semua itu, dan arahkanlah kepada Yesus.
Persilakanlah Yesus menyelesaikan persoalan kita. Bukankah kita sendiri sudah
tidak mampu untuk menyelesaikannya? Jadi, buat apa mencoba untuk
mengotak-atiknya lagi? Datanglah saja kepada Yesus, dan persilakanlah Dia
menemukan jalan keluarnya bagi kita.
Tidak peduli
apapun yang terjadi dalam kehidupan ini, kita lebih daripada pemenang melalui
Yesus Kristus. Apapun kekecewaan dan pemasalahan yang menghadang perjalanan
dalam kehidupan ini, kita akan tetap bersandar-percaya kepada Firman Allah.
Kita akan mengalahkan setiap permasalahan melalui Yesus Kristus.
Segala perkara
dapat kutanggung
di dalam Dia
yang memberi
kekuatan
kepadaku.
Filipi 4:13
Mulailah
mengucapkan Firman Allah atas keadaan yang terjadi dalam kehidupan kita.
Mulailah melawan semua itu. Jangan menjadi orang Kristen yang setengah hati.
Berdirilah tegak dan bersiaplah untuk maju bertempur dengan memperkatakan
Firman Allah.
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan
bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
Akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku
dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercaya.”
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari
jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah
sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
terhadap panah yang terbang di waktu siang,
Terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam
gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu
di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Mazmur 91:1-7
Tuhan Kebenaran Kita
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 2Korintus 5:21
Pada saat kita
dilahirkan kembali, hubungan kita dengan Yesus dipulihkan- diselaraskan;
dijadikan benar. Begitu juga halnya hubungan kita dengan Roh Kudus dan Allah
Bapa. Kita dapat berkata, “Aku seorang anak Allah yang hidup. Aku seorang ahli
waris bersama Kristus. Aku telah dibasuh oleh darah Anak Domba.
Hubungan kita
dengan Allah adalah sebagai seorang anak- yaitu anak Allah yang hidup. Kita
bukan lagi debu tanah yang tak berharga. Allah memandang kita masing-masing
begitu berharga dan indah.
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum
Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah
menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!”
Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau
kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah. Galatia 4: 5-7
Mari dengan
bebas kita terjemahkan Galatia 4:5-7 ini
Yesus Kristus diutus
kedalam dunia untuk menebus kita, dari segala dosa, yang sebelumnya kita takluk
kepada hukum Taurat,(hukum dosa) supaya ketika kita percaya dan menerima-Nya
didalam hati, kita pun diterima menjadi anak.
Dan karena kita
adalah anak, maka Allah telah (bukan akan, tetapi telah) menyuruh Roh Anak-Nya
(Roh Yesus) ke dalam hati kita, yang berseru kepada Allah: “ya Abba, ya Bapa!”
Jadi kita bukan
lagi hamba,(hamba dosa) melainkan anak Allah; jikalau kita adalah anak, maka kita juga
adalah ahli-ahli waris Kerajaan, oleh Allah.
Ada
prinsip-prinsip tertentu dalam Firman Tuhan yang pasti terbukti kebenarannya,
kalau kita mau menerapkan pelaksanaannya dalam kehidupan kita masing-masing.
Bila kita
menghadapi keadaan yang tidak mengenakkan, kita memerlukan pertolongan Firman
Allah yang memang sudah mantap tinggal di dalam diri kita.
Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah
telingamu kepada ucapanku; Janganlah semuanya itu menjauh dari matamu,
simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka
yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Jagalah hatimu
dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Amsal 4:20-23
Karena
itulah yang menjadi kehidupan bagi kita yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi
seluruh tubuh kita. Jagalah hati dengan tetap bersandar kepada Firman-Nya,
karena dari situlah terpancar kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar