Translate

Selasa, 26 Agustus 2014

(Bab 3) ALLAH SETIA DALAM MEMBERI KITA KEHIDUPAN DI SURGA

3

Allah Setia Dalam Memberi
Kita Kehidupan Di Surga


Kalau kita telah dilahirkan kembali, kita akan memiliki kehidupan di Surga. Itu menjadi milik kita. Bila kelak kita berdiri di hadapan Allah,

Dia akan memberitahu kita tentang berkat dan pahala yang akan kita terima. Atau, Dia juga bisa saja memberitahukan bahwa kita tidak akan mendapatkan satupun berkat dan pahala itu.

Kita telah berpindah dari kematian ke dalam kehidupan. Kita tidak lagi di bawah hukuman, karena di dalam diri kita ada kehidupan dan terang Yesus. Kita tidak akan pernah harus menghadapi kematian rohani. Dahulu kita memang mati, tetapi sekarang kita hidup di dalam Yesus Kristus.

Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini? Yohanes 11:25-26


Bila kehidupan kita di bumi ini telah berakhir, kita sekadar menanggalkan tubuh jasmani ini yang bagaikan pakaian semasa hidup di muka bumi ini. Kemudian, roh kita akan naik ke Surga dan hidup bersama dengan Yesus. Roh itu adalah bagian yang penting. Itulah bagian yang akan hidup untuk selamanya.

Setiap orang akan hidup kekal untuk selamanya, entah dilahirkan kembali atau tidak. Yang perlu ditanyakan kepada kita adalah: Dalam kekekalan itu, dimanakah kita akan hidup? Kalau kita tidak dilahirkan kembali, kita akan dihakimi dan dihukum. Kita tidak akan hidup kekal bersama dengan Allah.

Orang-orang yang telah dilahirkan kembali hanya akan dihakimi sehubungan dengan panggilan Allah atas diri mereka. Sudahkah mereka melaksanakan tuntutan panggilan-Nya dan hidup sesuai dengan panggilan itu. Pahala yang akan kita terima akan sesuai dengan ketaatan kita dalam melaksanakan semua yang telah diperintahkan Allah dalam panggilan-Nya.

Sembilan puluh persen orang menyalahkan orang-orang lain sebagai dalih yang menyebabkannya menjadi tidak taat dan mengabaikan panggilan Tuhan. Bila Kelak kita berdiri di hadapan Tuhan pada hari penghakiman itu. Dia akan menanyakan apa yang telah kita kerjakan. Dia tidak akan bertanya, apa yang dikerjakan oleh sahabat karib kita!

Kita tidak dapat memberitahu Dia bahwa tetangga di sebelah rumah kita yang menamakan dirinya orang Kristen itulah yang bengkok hatinya dan yang menyebabkan kita menjadi tidak taat dan mengabaikan perintah-Nya.

Lebih baik berlindung pada TUHAN daripada percaya kepada manusia.

Lebih baik berlindung pada TUHAN daripada percaya kepada para bangsawan. 
Mazmur 118:8,9

Jangan bersandar-percaya kepada manusia, tetapi kepada Kristus Yesus.
Jangan bersandar-percaya kepada satu orangpun kecuali hanya kepada Tuhan Yesus Kristus saja. Sesudah kita bersandar-percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, berarti kita berada pada jalur yang benar. Tentu, kita dapat mempercayai para hamba Allah untuk menuntun kita secara rohani. Tetapi, yang dimaksudkan disini adalah orang-orang beriman yang hanya menginginkan untuk memenangkan jiwa-jiwa yang terhilang bagi Yesus Kristus.

Orang berkata bahwa keyakinan mereka hanyalah kepada Tuhan, tetapi pada waktu kehilangan pekerjaan, ternyata mereka mengalami gangguan mental yang parah. Anak-anak Allah yang hidup itu jatuh martabatnya menjadi peminta sedekah.

Jikalau Allah terpaksa harus mendatangkan seekor burung merpati untuk memberi makan kita, Dia akan melakukan hal itu. Bila kita benar-benar bersandar-percaya kepada-Nya, bagaimana pun besarnya gelombang dan badai yang melanda, kita akan tetap selamat. Setiap waktu, setiap saat dan dalam keadaan bagaimana pun kita, Dia siap menolong kita.

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 1 Petrus 5:6,7

Allah lebih mengetahui masa depan kita daripada yang telah kita ketahui tentang masa lampau kita yang telah berlalu. Allah tahu apa yang berada di dalam hati kita. Bila kekhawatiran itu kita tinggalkan di kaki Tuhan, berarti kita mempersilakan Dia untuk mengurusnya. Sebagai manusia, tidak mungkin kita dapat mengatasi berbagai persoalan kehidupan ini, kita butuh pertolongan-Nya, kalau tidak ingin stress. Itulah sebabnya kita harus memandang kepada Yesus untuk mendapatkan kekuatan, sukacita, damai sejahtera, dan kesabaran yang akan kita perlukan untuk mengatasi semua permasalahan itu. Dapatkanlah itu dari Yesus Kristus.

Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.

Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan kepada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. 2 Korintus 1:8,9

Jangan digoyahkan oleh keadaan yang menghadang kita, yang mencoba untuk mengalahkan kita. Itulah sumber kebanyakan kekecewaan yang terjadi. Dalam Kisah Para Rasul 16, Paulus dan Silas dihajar habis-habisan dan dijebloskan ke dalam penjara karena berani memberitakan Injil. Tetapi, mereka justru mulai memuji-besarkan Allah.

Jangan hanya memikirkan tentang permasalahan yang kita hadapi. Alihkanlah pikiran, pandangan, dan perhatian kita dari semua itu, dan arahkanlah kepada Yesus. Persilakanlah Yesus menyelesaikan persoalan kita. Bukankah kita sendiri sudah tidak mampu untuk menyelesaikannya? Jadi, buat apa mencoba untuk mengotak-atiknya lagi? Datanglah saja kepada Yesus, dan persilakanlah Dia menemukan jalan keluarnya bagi kita.

Tidak peduli apapun yang terjadi dalam kehidupan ini, kita lebih daripada pemenang melalui Yesus Kristus. Apapun kekecewaan dan pemasalahan yang menghadang perjalanan dalam kehidupan ini, kita akan tetap bersandar-percaya kepada Firman Allah. Kita akan mengalahkan setiap permasalahan melalui Yesus Kristus.

Segala perkara
dapat kutanggung
di dalam Dia
yang memberi kekuatan
kepadaku.
Filipi 4:13

Mulailah mengucapkan Firman Allah atas keadaan yang terjadi dalam kehidupan kita. Mulailah melawan semua itu. Jangan menjadi orang Kristen yang setengah hati. Berdirilah tegak dan bersiaplah untuk maju bertempur dengan memperkatakan Firman Allah.

Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa

Akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercaya.”

Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.

Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.

Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,

Terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Mazmur 91:1-7

Tuhan Kebenaran Kita

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 2Korintus 5:21

Pada saat kita dilahirkan kembali, hubungan kita dengan Yesus dipulihkan- diselaraskan; dijadikan benar. Begitu juga halnya hubungan kita dengan Roh Kudus dan Allah Bapa. Kita dapat berkata, “Aku seorang anak Allah yang hidup. Aku seorang ahli waris bersama Kristus. Aku telah dibasuh oleh darah Anak Domba.

Hubungan kita dengan Allah adalah sebagai seorang anak- yaitu anak Allah yang hidup. Kita bukan lagi debu tanah yang tak berharga. Allah memandang kita masing-masing begitu berharga dan indah.

Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.

Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!”

Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah. Galatia 4: 5-7


Mari dengan bebas kita terjemahkan Galatia 4:5-7 ini

Yesus Kristus diutus kedalam dunia untuk menebus kita, dari segala dosa, yang sebelumnya kita takluk kepada hukum Taurat,(hukum dosa) supaya ketika kita percaya dan menerima-Nya didalam hati, kita pun diterima menjadi anak.
Dan karena kita adalah anak, maka Allah telah (bukan akan, tetapi telah) menyuruh Roh Anak-Nya (Roh Yesus) ke dalam hati kita, yang berseru kepada Allah: “ya Abba, ya Bapa!”
Jadi kita bukan lagi hamba,(hamba dosa) melainkan anak Allah;  jikalau kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli-ahli waris Kerajaan, oleh Allah.


Ada prinsip-prinsip tertentu dalam Firman Tuhan yang pasti terbukti kebenarannya, kalau kita mau menerapkan pelaksanaannya dalam kehidupan kita masing-masing.
Bila kita menghadapi keadaan yang tidak mengenakkan, kita memerlukan pertolongan Firman Allah yang memang sudah mantap tinggal di dalam diri kita.

Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; Janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Amsal 4:20-23
  
Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi kita yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh kita. Jagalah hati dengan tetap bersandar kepada Firman-Nya, karena dari situlah terpancar kehidupan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar