10
Berjalan
dalam Hikmat Allah
Sebagian orang telah
diselamatkan selama sepuluh tahun bahkan lebih lagi, tetapi secara rohani
mereka masih tetap kelihatan seperti bayi kecil yang tak berdaya. Kita harus
mencapai posisi yang memungkinkan kita untuk berjalan dalam hikmat Allah. Amsal
pasal 4 menjelaskan, bagaimana kita dapat berjalan dalam hikmat Allah.
“…..Biarlah
hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau
akan hidup.
Perolehlah
hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari
perkataan mulutku.
Janganlah
meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka
engkau akan dijaganya.
Permulaan
hikmat ialah: Perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh, perolehlah
pengertian.
Junjunglah
dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila
engkau memeluknya.
Ia
akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan
dikaruniakannya kepadamu.” Amsal 4: 4-9
Bila kita mempelajari
Kitab Amsal, kita akan mendapati, bahwa Daud mengajarkan setiap hal yang
diketahuinya kepada Salomo. Itulah yang harus kita teladani dan memang haruslah
demikian, yaitu orang tua akan meneruskan semua pengetahuannya kepada anak-anaknya.
Begitu kita berhenti melakukan hal itu, anak-anak kita akan berbalik dari
Tuhan, dan menjadi manusia bejat. Kalau kita mendisiplin kehidupan kita sendiri
di hadapan anak-anak kita, menjadi teladan bagi mereka, dan mendidik mereka
dalam hal kerohanian, mereka akan bertumbuh dan berbuah bagi kemuliaan Tuhan.
Jikalau
kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Barangsiapa
memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa
mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan
akan menyatakan diri-Ku kepadanya.
Yohanes 14:15,21
Yesus berkata, kalau
kita mengasihi Dia, maka kita akan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Jadi,
kalau kita tidak melaksanakan perintah-perintah-Nya itu, berarti kita tidak
mengasihi Dia.
Pada akhir zaman ini,
Allah sedang mencari umat yang dapat menjadi bejana dan saluran untuk mewakili
Dia. Allah sedang mencari umat yang mau berjalan dalam iman yang sesuai dengan
Firman yang mereka baca. Dia mencari umat yang berjalan dalam kemakmuran yang
memang telah disediakan-Nya bagi anak-anak-Nya. Dia mencari umat yang mau
berjalan dalam keseluruhan wawasan kekudusan Firman-Nya. Yesus bukan datang
untuk menjatuhkan hukuman, melainkan untuk memerdekakan. Haleluyah!
O, alangkah
dalamnya kekayaan,
hikmat dan
pengetahuan Allah!
Sungguh tak
terselidiki
keputusan-keputusan-Nya
dan sungguh
tak terselami
jalan-jalan-Nya!
Roma 11:33
Dalam Segala Hikmat Dan Pengertian
Efesus 1:3-8.
(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
(4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
(5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
(6) supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
(7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
(8) yang
dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
Ketika kita percaya, kita di ciptakan menjadi
manusia baru, dan ketika kita taat melakukan perintah-Nya (Yohanes 3) melalui
proses kelahiran kembali yang ajaib, yaitu di lahirkan dari air dan Roh dalam
segala hikmat dan pengertian-Nya. Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita
beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala
hikmat dan pengertian.
SESUATU
YANG AJAIB DAN DAHSYAAAT...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar