Translate

Rabu, 03 September 2014

Hikmat dan Pengetahuan


Hikmat dan Pengetahuan

Hikmat dan pengetahuan adalah dua hal yang berlainan. Pertama-tama, kita mendapatkan pengetahuan dari Firman Allah. Sementara membaca Alkitab, pengetahuan kita bertambah, juga pengertian kita tentang fakta-fakta yang terjadi. Kemudian, kita memerlukan pertolongan Allah untuk memberikan pengertian, agar bisa merangkum fakta-fakta itu. Setelah itu, kita juga memerlukan hikmat yang memungkinkan kita untuk bisa menerapkan fakta-fakta itu ke dalam kehidupan sehari-hari.

Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,
Sehingga telingamu memperhatihan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,
Ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,
Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,
Maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.

Karena TUHAN-lah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Amsal 2: 1-6

Ada banyak orang yang mempunyai pengetahuan Firman Allah yang luas. Namun demikian, mereka tidak pernah mencapai tingkatan rohani yang memungkinkan mereka untuk berjalan dalam kemenangan, itu bisa terjadi, karena mereka tidak memiliki hikmat Allah untuk menerapkan pengetahuan itu.

Agar Firman Allah dapat bekerja sebebas-bebasnya adalah dengan jalan merenungkannya. Langkah berikutnya, kita harus memasukannya ke dalam roh kita. Kemudian, mintalah hikmat dari Allah untuk menyanggupkan kita menerapkannya ke dalam keadaan kita sehari-hari, dan seterusnya mengubahkan keadaan itu.



Carilah Hikmat Allah

Kita mempunyai kesanggupan untuk berjalan dalam hikmat Allah.

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
Ia lebih berharga daripada permata; apa pun yang kau inginkan, tidak dapat menyamainya.
Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.
Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia. Amsal 3:13-18

Kalau kita berlaku tulus kepada Allah, maka kebenaran-sejati itu akan memerdekakan kita. Jadi, berpeganglah kepada kebenaran-sejati itu.

Supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan (hikmat) Allah.1 Korintus 2:5


Tidak ada komentar:

Posting Komentar